Blog  

MVP Bisnis: Pengertian, Kegunaan, dan Contohnya

Minimun Viale Product

Mungkin sebagian orang masih kurang familiar dengan istilah MVP bisnis dibanding dengan MVP game. Bagi yang suka bermain game seperti Mobile Legends, PUBG Mobile maupun Free Fire mungkin akan mengatakan MVP adalah kepanjangan dari most valuable player. Dimana kata tersebut dapat diartikan sebagai pemain yang berharga atau berkontribusi dalam sebuah pertandingan atau permainan.

Selain istilah MVP terdapat dalam game, MVP juga terdapat dalam bidang bisnis. Namun memiliki arti yang berbeda dengan MVP dalam game. Untuk mengentahuinya bisa baca pada artikel di bawah ini.

Pengertian MVP Bisnis

Istilah minimum viable product (MVP) dipopulerkan oleh Eric Ries dalam bukunya berjudul Lean Startup Movement (2009). Dalam bukunya, Eric Ries menekankan bahwa untuk memulai sebuah perusahaan startup dibutuhkan minimum viable product untuk memvalidasi dugaan terhadap kebutuhan pelanggaran. Kemudian pada tahun 2010 Steve Blank juga mempopulerkan istilah MVP.

Menurut Steve Blank, MVP merupakan cara merancang sebuah produk dengan usaha dan biaya seminimal mungkin untuk mengetahui kebutuhan pelanggan sebanyak mungkin. Minimum Viable Product (MVP) merupakan sebuah strategi yang digunakan dalam mengembangkan produk dengan fitur seminimal mungkin untuk memperoleh validasi terhadap kebutuhan pengguna semaksimal mungkin. Dapat disimpulkan bahwa MVP Bisnis bertujuan mengurangi biaya lebih efisien.

Kegunaan MVP Bisnis

Dirangkum oleh Duc (2020), beberapa minimum viable product seperti optimasi sumber daya, akusisi pelanggan yang lebih cepat, dan sebagainya. Untuk lebih jelasnya seperti berikut ini.

Optimasi Sumber Daya

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, MVP bisnis yaitu mempergunakan sumber daya sebaik mungkin dengan hasil sangat maksimal. Hal ini membuat minim produksi dan perancangan yang lebih efisien.

Akusisi Pelanggan yang Lebih Cepat

Meski produk belum maksimal, jika produk dirancang dengan baik akan menarik pelanggan dan mendapatkan validasi. Tentu jika pelanggan didapatkan lebih cepat akan lebih mudah untuk mengetahui hal yang sebenarnya mereka butuhkan.

Fokus Terhadap Nilai Produk

Dengan adanya minimum viable product, perusahaan bisa lebih fokus terhadap kelebihan da kekurangan yang ada dengan adanya validasi pengguna. Hal ini sangat membantu dalam mengembangkan produk final yang nanti akan benar-benar dipasarkan.

Wadah Inovasi

Dengan merancang minimum viable product, perusahaan bisa lebih bebas untuk berekperimen. Tentu hal ini berpeluang menciptakan hal baru dengan rancangan yang sudah ada.

Dapat Digunakan Terus Menerus

Sesuai fungsi utama yaitu memaksimalkan sumber daya yang ada dan meminimalkan usaha dalam produksi, tentu MVP tidak bersifat sekali pakai. Minimum viable product dapat digunakan terus menerus untuk siklus berikutnya.

Alat Komunikasi dan Dokumentasi

MVP dapat menjadi alat untuk diperkenalkan kepada pemangku kebijakan sebelum menciptakan produk final. Hal ini memungkinkan untuk mewadahi kebutuhan bisnis sekaligus teknis. Selain itu, perencanaan MVP nantinya akan menjadi dokumentasi bagi para tim teknis dalam siklus berikutnya.

Mendapatkan Umpan Balik

Jika minimum viable product sudah digunakan, perusahaan dapat mengetahui pendapat pengguna terkait produk yang masih dikembangkan. Pengembangan produk pun lebih efektif dan mencapai tujuan yang diinginkan yakni memvalidasi kebutuhan pelanggan. Selain itu bisa menyakinkan para pemangku kebijakan terkait rancangan produk dengan adanya umpan baik tersebut.

Contoh MVP Perusahaan

Setelah mengetahui pengertian dan manfaat dari MVP, berikut beberapa contoh perusahaan yang menggunakan teknik MVP. Beberapa perusahaan yang pernah menggunakan MVP dalam bisnis antara lain seperti Zappos, FLip, dan Amazon. Berikut pembahasan lebih jelasnya.

Zappos

Zappos merupakan sebuah situs pengecer pakaian dan sepatu yang diciptakan NIck Swinmrun pada tahun 1999. Pada awalnya, dia hanya membuat situs yang berisi foto-foto sepatu di toko dekat rumahnya. Di lain sisi ternyata banyak orang yang antusias untuk membeli sepatu itu.

Dari situs tersebut yang awalnya Nick hanya meneruskan pesanan ke toko dan mengirimkannya ke palanggan. Akan tetapi lama-kelamaan dia mengembangkan Zappos dan menjual beragama pakaian dan aksesoris. Dalam hal ini seperti sepatu, pakaian, tas, aksesoris dan lain sebagainya.

Flip

Flip merupakan aplikasi yang dapat digunakan untuk mengirimkan uang antarbank maupun top up e-wallet tanpa biaya administrasi. Flip dirancang oleh tiga orang yaitu Rafi Putra Arriyan, Luqman Sungkar, dan Ginanjar Ibnu Solikin pada tahun 2015.

Pada awalnya, Flip bukanlah aplikasi atau situs web seperti sekarang ini. Bentuk awal flip dulunya adalah Google Formulir, dimana ketika orang ingin mengirimkan uang tanpa biaya admin maka mereka perlu mengisi formulir tersebut. Dengan berjalannya waktu, Flip kini memiliki banyak fungsi salah satunya yaitu investasi P2P Landing.

Amazon

Amazon merupakan situs jual-beli online yang dirikan oleh Jeff Bezos pada tahun 1994. Situs ini bermarkas di Seattle dan Washington, Amerika Serikat. Dimana amazon yang dulunya hanya sebagai situs marketplace buku, kini tumbuh dan terdapat banyak produk yang dapat ditemukan seperti elekronik, perangkat lunak, video game, pakaian, dan sebagainya.

Pada awal didirikan, secara resmi pada tahun 1995 Amazon merupakan sebuah situs jual-beli buku. Jeff memilih buku karena menurutnya cetak banyak tersedia, dimana jumlah kebutuhan meningkat dan harganya relatif murah. Kemudian setelah berkembang, Amazon melebarkan sayapnya pada banyak bisnis baru selain marketplace seperti streaming online, dan sebagainya.

Nah, dengan menggunakan MVP dalam bisnis seseorang bisa mengetahui apa yang diinginkan oleh pengguna. Sehingga dalam hal ini dapat menciptakan sebuah produk yang cukup efisien tanpa memerlukan biaya produksi dan waktu yang banyak. Bisa dikatakan minimum viable product (MVP) tester produk yang melibatkan calon konsumen atau pengguna.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *